SAMOSIR- Peringatan Hari Pahlawan Tingkat Kabupaten Samosir diawali dengan Ziarah dan Tabur Bunga di makam pahlawan Sidamdam dipimpin Wakapolres Samosir ST. Panggabean didampingi Sekdakab. Samosir Marudut Tua Sitinjak, dilanjutkan dengan Upacara peringatan di Tanah Lapang Pangururan, 10/09.
Upacara diikuti Forkopimda Kabupaten Samosir, Sekretaris Daerah Kabupaten Samosir Marudut Tua Sitinjak, SAB, Para Asisten Sekdakab. Samosir, Kadis Kominfo Immanuel Sitanggang dan pimpinan OPD lainnya, jajaran TNI/Polri, jajaran pegawai Pemkab. Samosir, Organisasi Kemasyarakatan, pelajar tingkat SD, SMP dan SMA.
Peringatan hari pahlawan tahun 2024 mengangkat tema “Teladani Pahlawanmu, Cintal Negerimu”. Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf dalam Pidatonya yang dibacakan Wakapolres Samosir menyampaikan pengorbanan para pahlawan Indonesia berhasil membentuk NKRI, dengan jiwa mujahid pemberani. Oleh karenanya diharapkan peringatan hari pahlawan dari tahun ke tahun tidak sekedar ulang tahun mengulang- ulang namun dalam setiap momen peringatan hari pahlawan harus muncul semangat baru, muncul sosok warga negara Indonesia yang berhasil mengeluarkan inovasi baru untuk mengimplementasikan nilai kepahlawanan sesuai dengan tantangannya saat ini.
“Mereka adalah para patriot bangsa yang telah mengorbankan jiwa dan raganya untuk mencapai Indonesia merdeka, dan kini mewariskannya kepada kita semua untuk diteruskan demi mencapai cita-cita Indonesia yang sejahtera, adil dan makmur” kata Mensos Safullah Yusuf
Seiring dengan Tema peringatan hari pahlawan tahun 2024, Mensos mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk menerapkan olah pikiran dan perbuatan harus senantiasa diilhami oleh semangat kepahlawanan. Mewujudkan Cintai Negeri dengan pengabdian yang harus memberikan sumbangsih bagi kemajuan bangsa Indonesia. Terlebih dalam situasi global yang sukar diprediksi, perlu penguatan jalinan kesetiakawanan sosial, persatuan dan solidaritas sosial serta menghidupkan kembali nilai sosial persaudaraan sesama anak bangsa.
Lebih lanjut disampaikan pada setiap masa akan berbeda tantangannya, peluangnya, kekuatannya dan keterbatasannya. Ketika dahulu implementasi kepahlawanan adalah dengan semangat mendobrak, menjebol dan meruntuhkan bangunan struktur kolonialisme penjajah, maka saat ini implementasinya adalah meruntuhkan kultur dan struktur kemiskinan dan kebodohan yang menjadi akar masalah sosial di Indonesia. Semangat kepahlawanan harus menjalar pada semangat membangun, menciptakan kemakmuran masyarakat, mewujudkan perlindungan sosial sepanjang hayat, mewujudkan kesejahteraan sosial yang inklusif untuk rakyat dimanapun berada. “Kemajuan sebuah bangsa bukan saja diukur dari kemampuannya mengejar pertumbuhan ekonomi, namun kemajuan sebuah bangsa juga diukur dari kemampuannnya mengelola permasalahan sosial” kata Mensos
Meski tugas para pahlawan terdahulu telah selesai, Mensos berharap berikutnya akan muncul sosok pahlawan yang memberikan pencerahan, memberikan harapan dan melakukan tindakan terhormat membawa bangsa Indonesia mencapai kemajuan di berbagai bidang kehidupan. Itu semua dapat dilakukan oleh siapapun. NKRI adalah untuk masa depan, rumah kita bersama sampai akhir hayat, yang tentunya membuka kesempatan bagi seluruh bangsa Indonesia untuk berbuat yang terbaik dalam koridor menjadikan NKRI sebagai bangsa yang bermartabat dalam pergaulan global.
Mengakhiri pidatonya, Mensos berpesan agar seluruh masyarakat Indonesia tidak pernah lelah untuk berbuat yang terbaik meneladani dan mewarisi nilai-nilai kepahlawanan. Mengimplementasikan sifat-sifat kepahlawanan dan kesetiakawanan sosial di tengah masyarakat mulai dari diri sendiri dengan memulai hal yang paling kecil untuk kemashlahatan masyarakat.