BerandaTERKINIPardamean Naibaho : Hari Lahir Pancasila, Pentingnya Membangun Bangsa Yang Lebih Baik

Pardamean Naibaho : Hari Lahir Pancasila, Pentingnya Membangun Bangsa Yang Lebih Baik

 

Samosir – Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Samosir Pardamean Naibaho Mengatakan Dalam rangka memperingati Hari Lahirnya Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Juni, Pardamean Naibaho mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memanfaatkan momentum ini sebagai ajang persatuan dan kesatuan dalam upaya membangun bangsa yang lebih baik.

pentingnya semangat gotong royong dan kebersamaan yang menjadi inti dari Pancasila dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk Pilkada Serentak yang akan datang.

 

 

“Pancasila adalah dasar negara kita yang harus selalu kita junjung tinggi. Nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya, seperti persatuan, keadilan sosial, dan musyawarah, harus menjadi pedoman kita dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menghadapi Pilkada Serentak Desember 2024 mendatang

 

Menurutnya, Pilkada Kota Medan yang akan dilaksanakan dalam beberapa bulan mendatang, merupakan kesempatan bagi warga Medan untuk memilih pemimpin yang tidak hanya memiliki kapabilitas, tetapi juga integritas dan komitmen terhadap pembangunan kota yang lebih baik. Rahudman menegaskan bahwa pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kebijakan dan tindakannya.

 

“Pemimpin yang kita pilih haruslah sosok yang mengutamakan kepentingan rakyat, mampu mendengar aspirasi masyarakat, dan memiliki visi yang jelas untuk pembangunan Kabupaten Samosir .

Namun demikian, Pardamean Naibaho betapa pentingnya menjaga kondusivitas dan persatuan di antara masyarakat pada Pilkada Serentak mendatang. “Perbedaan pilihan adalah hal yang wajar dalam demokrasi. Namun, jangan sampai perbedaan ini memecah belah kita. Mari kita jaga persatuan dan kesatuan, serta tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila,” ucapnya

 

Selain itu, Pardamean Naibaho juga mengajak masyarakat Samosir untuk lebih aktif terlibat dalam proses demokrasi, mulai dari menjadi pemilih yang cerdas hingga mengawasi jalannya pemilihan agar berlangsung jujur dan adil. “Partisipasi aktif masyarakat sangat penting dalam menciptakan pemilihan yang bersih dan menghasilkan pemimpin yang berkualitas. Jangan hanya menjadi penonton, tetapi jadilah bagian dari proses demokrasi yang sehat,” tambahnya.

 

Ketua MPC PP Kabupaten Samosir Pardamean Naibaho Menambahkan Bahwasanya Peringatan kelahiran Pancasila setiap 1 Juni tak semeriah hari ulang tahun (HUT) Kemerdekaan RI, 17 Agustus. Tak soal tentunya dengan seremonial HUT, asal kita sejenak mengenang dan terpekur mensyukuri di hari yang bersejarah itu.

Mengetahui proses kelahirannya yang kemudian menjadi dasar negara.

Butir-butir isinya boleh kita pandang sebagai ”mutiara ideologi bangsa”, melampaui ideologi lain di jagat buana. Ini bukan karena infeksi eksepsionalisme, namun rangkuman sila-sila nya memang pengejawantahan esensi fitrah anak manusia yang selalu rindu akan hidup yang damai dan sejahtera.

 

Pancasila tidak semata hasil buah pikiran, saringan budi luhur peradaban yang digali dari bumi Nusantara, tapi perwujudannya juga terinspirasi lewat bersitan nurani, gerak hati, atau suara-suara halus dalam renungan panjang seorang Sukarno.

 

Setting waktunya di era perjuangan dulu, ketika Indonesia belum merdeka. Namun ikhwal dasar negara telah mengaduk-aduk pikiran Sukarno.

Bukan hanya di masa pembuangannya di Ende – di bawah pohon sukun- melainkan jauh sebelum itu tatkala cita-cita Indonesia merdeka menggedor-gedor jiwa mudanya. Ketika pergulatan intelektualnya telah mengenal ”isme-isme” dan terolah dalam konseptualnya yang senantiasa berpijak pada nilai-nilai kesejatian bangsa.

 

Adalah hal lumrah tentunya jika kali ini peringatan hari lahirnya Pancasila kita rayakan dengan penuh rasa syukur. Karena keberadaannya kian tampak seperti pilar penyangga yang kokoh menopang payung besar yang bernama Indonesia.

Nilai-nilai ajarannya menjadi pedoman arah hidup bagi segenap anak bangsa. Dan hingga kini pula seperti mantera ampuh dan jadi pandangan hidup kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

 

Pancasila adalah dasar filsafat negara, ideologi, pandangan hidup, kepribadian, dan jiwa bangsa Indonesia. Dan hakikat atau inti ajaran Pancasila adalah ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.

Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan Negara Indonesia, bukan terbentuk secara mendadak dan bukan hanya diciptakan oleh seorang sebagai mana yang terjadi pada ideologi lain di dunia.

 

Namun terbentuknya pancasila melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa Indonesia. Ideologi merupakan sebuah istilah yang sangat kental dengan kehidupan bernegara, berbangsa sehingga warna dari suatu bangsa sangat ditentukan oleh ideologi yang dianutnya.

 

Ideologi dalam arti sempit dapat dipahami sebagai seperangkat gagasan yang memuat penjelasan terhadap realistis, cita-cita, nilai yang ingin dicapai, dan cara mencapai cita-cita tersebut yang menjadi pedoman bagi suatu komunitas untuk bertindak, yang diakui dan dinyatakan secara tersurat oleh komunitas tersebut.

 

Ideologi dalam arti luas mengandung pengertian sama, hanya tidak dinyatakan secara tersurat sebagai “ideologi”

 

Secara bahasa Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yaitu panca yang artinya lima. Sedangkan sila artinya dasar. Jadi Pancasila adalah lima dasar.

 

Adapun menurut istilah atau terminologi, Pancasila adalah konsep lima dasar yang menjadi ideologi negara Indonesia yang dikemukakan oleh Ir Soekarno.

 

Pancasila menjadi panduan dan pedoman bangsa Indonesia dalam kehidupan bernegara. Untuk memahami apa itu ideologi Pancasila kita uraikan satu persatu secara bahasa.

 

Istilah ideologi terdiri-dari dua akar kata diambil dari bahasa Yunani yakni logos dan idea. Logos adalah buah pemikiran. Adapun idea adalah sebuah konsep atau ide.

 

Dengan demikian, ideologi adalah konsep buah pemikiran. Jika ditambahkan dengan Pancasila berarti konsep buah pemikiran yang berlandaskan pada nilai Pancasila.

 

Pancasila bukan hanya dijadikan ideologi bagi setiap bangsa Indonesia. Bahkan dijadikan ideologi negara.

Setiap perilaku pejabat dan jajaran pemerintahan mesti mengacu pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Pancasila merupakan jati diri dan identitas bangsa,ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Must Read

spot_img