BerandaTERKINIAnalisis Edison Aslan: Perbandingan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Pilkada OKI...

Analisis Edison Aslan: Perbandingan Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Pilkada OKI 2024

Kayu Nakula news- perbandingan pasangan calon bupati dan calin wakil bupati OKI pada pemilihan kepala daerah ( Pilkada) , mendapat tanggapan dari pengamat politik dan pemerhati sosial politik Sumatera Selatan ( Sumsel) , menurut Edison Aslan, perbandingan antara dua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati pada Pilkada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), yaitu HM Dja’far Shodiq – Abdiyanto dan Muchendi – Amroni, mencerminkan perbandingan antara senioritas dan junioritas. Kedua pasangan calon tersebut menarik perhatian masyarakat dengan karakteristik unik masing-masing.

Dalam dialog santai namun serius dihadiri oleh aktivis dan tokoh terkemuka OKI di Kafe K Kayuagung pada Sabtu, 1 Juni 2024, terungkap bahwa Kabupaten OKI sedang menghadapi krisis kepemimpinan yang menjadi fokus perhatian untuk masa kepemimpinan yang akan datang. Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati, baik Dja’far Shodiq/Abdiyanto maupun Muchendi/Amroni, memiliki daya tarik yang unik, mencerminkan dinamika politik yang menarik di daerah tersebut.

Pilihan antara senioritas dan junioritas dalam Pilkada 2024 di OKI mencerminkan perbedaan dalam pandangan visi dan misi kepemimpinan. Rezim sebelumnya yang dipimpin oleh Iskandar SE meninggalkan kekosongan kepemimpinan yang menjadi masalah yang perlu dihadapi, dan hal ini juga dipengaruhi oleh faktor-faktor politik dan transaksi keuangan yang signifikan.

Pengamat politik menyoroti ketidakhadiran Alky Ardiansyah, yang dikenal sebagai “sang pangeran jualan es,” dalam Pilkada, mungkin karena hasil survei yang kurang mendukung. Pilihan untuk tidak terlibat dalam Pilkada juga membuka pertanyaan tentang dinamika politik selama masa kampanye dan pemungutan suara.

Dialog santai para aktivis politik di OKI memberikan gambaran tentang tantangan kepemimpinan yang dihadapi OKI menjelang Pilkada 2024, menyoroti pentingnya memiliki pemimpin yang berkualitas, berpengalaman, dan mampu meletakkan dasar pembangunan yang berkelanjutan. Selain itu, dialog menekankan perlunya pemimpin yang tidak terjebak dalam politik uang dan setoran, tetapi fokus pada pembangunan yang merata dari tingkat desa.(mas Tris).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Must Read

spot_img