Bertempat di lapangan condong kecamatan gading , kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Kali ini pecinta Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wa Sallam yakni para Pengamal Sholawat Wahidiyah . Mujahadah Rubu’ussanah , menggelar kegiatan
Maulid Nabi muhammad SAW dan doa bersama yang di hadiri langsung oleh Kanjeng Romo , KH. Abdul Madjid Ali Fikri, RA. Pengasuh perjuangan wahidiyah dan Ponpes Kedunglo Al – Munadhoroh Kelurahan Bandarlor Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Mujahadah Rubu’ussanah Wahidiyah adalah kegiatan mujahadah yang dilaksanakan secara berjamaah setiap tiga bulan sekali dan diiringi dengan lantunan Sholawat Wahidiyah. Kamis, 19/09/2024 . Ba’da magrib.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh ribuan jamaah dari berbagai daerah khususnya pengamal sholawat Wahidiyah sekabupaten dan kota probolinggo. Yang menunjukan rasa cintanya kepada Rosululloh Sholallohu ‘Alaihi Wa Sallam dan kepada sang pencipta , Allah Subhanahu wa ta’ala . dengan cara memanjatkan doa dan melantunkan sholawat secara bersama-sama.
Seperti halnya yang diungkapkan oleh peserta dari surabaya. Sulton hasanudin. Yang Mengungkapkan dalam kegiatan tersebut. Memang secara rutin. Dan merupakan Panggilan jiwa sebagai santri. Karena sudah secara turun temurun mengamalkan sholawat wahidiyah. Yang sejak satu hari sebelumnya sudah datang dengan para rombongan Dari kota surabaya.
” Kegiatan ini merupakan panggilan jiwa mas. Saya beserta rombongan sebagai santri. Dan secara ikhlas kami lakukan secara turun temurun. ” Tuturnnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut jajaran forkopimcam gading ,Kapolsek IPTU Ahmad Jamil, S.H. Komandan koramil 0820/23 gading , Kapten Kav Joko. Beserta jajaran forkopimcam gading. Juga hadir dalam acara tersebut.
kanjeng Romo, KH.Abdul Madjid Ali Fikri, RA. Dalam ceramahnya di hadapan ratusan para santrinya yang hadir di acara itu menceritakan perjalanan sholawat wahidiyah dan keistimewaan bagi yang mengamalkannya
” Sholawat wahidiyah ini di taklif oleh Beliau Mbah Kyai Haji Abdul Majid Ma’ruf. beliau memulai sholawat wahidiyah ini pada tahun 1963 di pondok pesantren kedunglo. Yang merupakan putra dari Mbah Kyai Haji Muhammad Ma’ruf. Haji Muhammad Ma’ruf adalah pendiri pondok pesantren kedunglo. beliau juga merupakan salah satu pendiri Nahdlatul Ulama. Beliau juga satu angkatan ketika mondok di Mbah Kholil Bangkalan. dengan KH.Hasyim Asy’ari dengan Mbah Karim serta para ulama-ulama terdahulu . Sholawat wahidiyah ini oleh Mbah Kyai Majid sebagai Mualif telah di ijazahkan secara mutlak. artinya siapa saja yang ingin mengamalkan sholawat wahidiyah boleh mengamalkan tidak pandang bulu dari kalangan apa saja dari latar belakang apa saja dan tidak. memandang golongan baik suku dan ras.karena sholawat wahidiyah ini adalah pembersih hati dan memberi manfaat. dari tenang jiwa yang tentram. Meningkatkan kekhusukan dalam beribadah bahkan meningkat kesadaran kepada allah subhanahu wataala rasul shallallahu alaihi wasallam “. Imbuhnya. Hery.