Samosir- Baru baru ini, Surat Kesehatan Keterangan Pemeriksaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif Lainnya (NAPZA) salah satu Pasangan Calon Bupati Samosir, Vandiko Timotius Gultom, beredar di grupWA/media yang
Baru baru ini, Surat Kesehatan Keterangan Pemeriksaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif Lainnya (NAPZA) salah satu Pasangan Calon Bupati Samosir, Vandiko Timotius Gultom, beredar di grupWA/media yang menyatakan Vandiko positif NAPZA.
Direktur RSUD Dr. Hadrianus Sinaga Pangururan, Iwan Hartono Sihaloho, angkat bicara saat konferensi pers dilakukan pada Jumat, 11 Oktober 2024.
Ia menjelaskan bahwa memang Vandiko T Gultom, melakukan test kesehatan di RSUD Dr. Hadrianus Sinaga, dan di RS Adam Malik Medan yang difasilitasi KPU baru baru ini.
Dan Ia mengklarifikasi dengan tegas bahwa surat yang beredar di media adalah hoax, tidak dapat dipercayai kebenarannya.
“Surat ini adalah tidak pernah kita keluarkan dari rumah sakit.” Tegasnya sembari memperlihatkan cuplikan surat yang beredar.
Ia juga menjelaskan bahwa surat yang dikeluarkan rumah sakit ada 5 rangkap. 1 lembar pertinggal di rumah sakit, 4 rangkap untuk yang bersangkutan. Dan setiap surat terdiri dari 2 lembar.
Lembar pertama berisi identitas dokter menangani, yang bersangkutan, dan hasil ada tidaknya terkait NAPZA. Sedangkan lembar kedua adalah keterangan hasil rinci setiap test dan pernyataan sah dari dokter yang menangani.
Iwan mengatakan bahwa surat yang beredar hanya satu lembar. Tidak memiliki tanda tangan sah dokter yang menangani. Artinya surat tersebut memang tidak benar atau tidak dapat dipercayai.
“Ada lima rangkap asli yang ditanda tangani terkait surat kesehatan tersebut yang diberikan kepada Vandiko Timotius Gultom untuk dipergunakan dalam rangka test kesehatan. Kelima surat itu punya isi yang sama.” Jelas Iwan menerangkan sembari menunjukkan surat pertinggal rumah sakit.
Kuasa hukum Vandiko, Charlos Jevijay Sinurat,S.H yang hadir juga mengklarifikasi bahwa pihak mereka menerima 4 rangkap surat hasil test, namun 1 rangkap telah diberikan ke salah satu partai yang meminta hasil tersebut sebelumnya, dan hal ini masih diselidiki.
“Pihak kami menerima surat sebanyak 4 rangkap. Namun, saat ini kami hanya memegang 3 rangkap. Karena 1 rangkap saat itu diminta oleh salah satu partai untuk kepentingan saat pencalonan. Hal ini masih perlu kami tindak lanjuti juga.” Jelas Charlos.
Baik pihak Rumah Sakit dan juga Pihak Kuasa Hukum Vandiko menyatakan bahwa surat beredar adalah hoax. Dan akan melakukan upaya hukum dalam perkara ini. Yang pasti secara tegas akan melakukan upaya hukum kepada para orang-orang yang menyebarkan hoax tersebut.
“Sekali lagi surat ini, yang beredar, tidak pernah kami keluarkan. Vandiko bebas NAPZA.” Tegas Direktur Iwan menutup konferensi pers.
menyatakan Vandiko positif NAPZA.
Direktur RSUD Dr. Hadrianus Sinaga Pangururan, Iwan Hartono Sihaloho, angkat bicara saat konferensi pers dilakukan pada Jumat, 11 Oktober 2024.
Iwan Hartono Sihaloho menjelaskan bahwa memang Vandiko T Gultom, melakukan test kesehatan di RSUD Dr. Hadrianus Sinaga, dan di RS Adam Malik Medan yang difasilitasi KPU baru baru ini.
Dan Ia mengklarifikasi dengan tegas bahwa surat yang beredar di media adalah hoax, tidak dapat dipercayai kebenarannya.
“Surat ini adalah tidak pernah kita keluarkan dari rumah sakit.” Tegasnya sembari memperlihatkan cuplikan surat yang beredar.
Iwan Hartono Sihaloho juga menjelaskan bahwa surat yang dikeluarkan rumah sakit ada 5 rangkap. 1 lembar pertinggal di rumah sakit, 4 rangkap untuk yang bersangkutan. Dan setiap surat terdiri dari 2 lembar.
Lembar pertama berisi identitas dokter menangani, yang bersangkutan, dan hasil ada tidaknya terkait NAPZA. Sedangkan lembar kedua adalah keterangan hasil rinci setiap test dan pernyataan sah dari dokter yang menangani.
Iwan mengatakan bahwa surat yang beredar hanya satu lembar. Tidak memiliki tanda tangan sah dokter yang menangani. Artinya surat tersebut memang tidak benar atau tidak dapat dipercayai.
“Ada lima rangkap asli yang ditanda tangani terkait surat kesehatan tersebut yang diberikan kepada Vandiko Timotius Gultom untuk dipergunakan dalam rangka test kesehatan. Kelima surat itu punya isi yang sama.” Jelas Iwan menerangkan sembari menunjukkan surat pertinggal rumah sakit.
Kuasa hukum Vandiko, Charlos Jevijay Sinurat,S.H yang hadir juga mengklarifikasi bahwa pihak mereka menerima 4 rangkap surat hasil test, namun 1 rangkap telah diberikan ke salah satu partai yang meminta hasil tersebut sebelumnya, dan hal ini masih diselidiki.
“Pihak kami menerima surat sebanyak 4 rangkap. Namun, saat ini kami hanya memegang 3 rangkap. Karena 1 rangkap saat itu diminta oleh salah satu partai untuk kepentingan saat pencalonan. Hal ini masih perlu kami tindak lanjuti juga.” Jelas Charlos.
Baik pihak Rumah Sakit dan juga Pihak Kuasa Hukum Vandiko menyatakan bahwa surat beredar adalah hoax. Dan akan melakukan upaya hukum dalam perkara ini. Yang pasti secara tegas akan melakukan upaya hukum kepada para orang-orang yang menyebarkan hoax tersebut.
“Sekali lagi surat ini, yang beredar, tidak pernah kami keluarkan. Vandiko Timotius Gultom ST bebas NAPZA.” Tegas Direktur Iwan menutup konferensi pers.
(Parman Situmorang)