Nakulanews.id- Tulang Bawang Barat– Ribuan Masyarakat perwakilan kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), akan melakukan aksi damai. Hal tersebut berkaitan dengan adanya dugaan kecurangan money politik (politik uang) pada pilkada Tubaba 27 November 2024 Lalu. Kecurangan tersebut dengan dibuktikan adanya video viral terkait politik uang sehari sebelum pencoblosan. (Senin, 02/12/2024)
Kesadaran diduga pelaku berinisial DA yang dalam videonya berdurasi sekitar 10 menit megaku disuruh oleh salah satu oknum mantan kepala tiyuh (desa) Kagungan Ratu, kecamatan Tulang Bawang Udik, Tubaba inisial TR. Dengan mengungkapkan fakta mendatangi posko rakyat relawan kemenangan kotak kosong.
Dirinya DA menyebutkan disuruh oleh salah satu oknum mantan kepala tiyuh Kagungan Ratu, inisial TR tersebut untuk membagikan uang kepada masyarakat tiyuh tersebut yang bernominal sebesar Rp 2.000.000,- dengan rincian setiap orang mendapatkan Rp 50.000,-/ orang. Uang tersebut menurut pengakuannya telah diberikan (dibagikan) kepada masyarakat sebesar Rp 1.000.000,-
Lanjutnya TR, sisa uang Rp 1.000.000,- telah dibawanya ke posko Relawan Rakyat Tubaba Bersatu (R2TB), untuk menjelaskan hal tentang kejadian yang dialaminya tersebut. Bahwa dirinya disuruh dan menurutnya mantan kepala tiyuh TR juga disuruh oleh calon kepala daerah nomor urut 1 pasangan Novriwan Jaya- Nadirsyah (Nona).
Dijelaskan koordinator lapangan (korlap) kemenangan rakyat R2TB, Made Marta yang didampingi koordinator aksi Ahmad Basri mengatakan dengan adanya dugaan money politik (politik uang) tersebut maka pihaknya dan masyarkat Tubaba akan mengambil sikap. Bentuk pengambilan sikap tersebut pihaknya akan melakukan aksi damai di depan kantor Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakumdu), serta kantor Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) kabupaten setempat pada Selasa, 03/12/2024 hingga usai.
Pasalnya lanjut Made, pihaknya telah melaporkan hal tersebut sehari sebelum pemilihan. Bahkan semua bukti dan terduga pelaku sekaligus korban telah diserahkan pihaknya ke Gakumdu untuk dapat ditindak lanjuti. Namun hingga pilkada usai saat ini belum ada tindakan tegas dari Gakumdu maupun Bawaslu.
“Kejadian ini sangat memilukan bagi kita semua warga Tubaba. Dimana- mana telah terpampang tentang politik damai. Terpasang baliho, benner, dan selogan himbauan dari pihak pemerintah, Polri/ TNI, dan bahwasanya dilarang politik uang dan politik identitas”
“Itulah sebabnya kita semua menanyakan komitmen tersebut. Kita meminta kepada Bawaslu dan Gakumdu untuk dapat menindak tegas terduga pelaku. Siapapun aktor dibalik itu harus diusut tuntas sehingga pilkada damai, jujur, dan tidak adanya kecurangan dapat benar-benar benar terwujud di bumi Ragem Sai Magi Wawai “ujarnya Made Marta. (*)