Nakulanews.id—-Jakarta, 23 Februari 2025 – Entelekey Media Indonesia bersama Relate Films resmi merilis film horor terbaru mereka, Pernikahan Arwah (The Butterfly House). Mengangkat kisah tentang tradisi kuno Tionghoa, yaitu pernikahan arwah, film ini akan tayang di bioskop mulai 27 Februari 2025. Film ini bercerita tentang sepasang kekasih, Salim dan Tasya, yang mengalami teror dari arwah leluhur keluarga. Dengan sentuhan budaya Tionghoa yang kental, Pernikahan Arwah (The Butterfly House) tetap mengha dirkan kisah yang bisa dinikmati oleh penonton luas. Sutradara film ini, Paul Agusta, mengungkapkan bahwa meskipun berlatar budaya Tionghoa, inti ceritanya tetap universal. Film ini menceritakan kisah cinta sepasang kekasih yang kebetulan berasal dari keluarga Tionghoa. Namun, konflik yang mereka hadapi cukup relevan bagi siapa saja. Ada sisi emosional yang cukup kuat dalam film ini, tentang bagaimana kepercayaan leluhur bisa berbenturan dengan keinginan pribadi seseorang, ini membuat dilema yang bukan hanya tentang kengerian tetapi juga hal yang menyentuh hati, ujar Paul. Pemilihan tema ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya Tionghoa kepada penonton, sekali gus memberikan pilihan tontonan yang lebih beragam, terutama dalam genre horor. Lokasi syuting juga menjadi bagian penting dalam memban gun atmosfer film ini. Hampir seluruh proses syuting dilakuka n di Lasem, Jawa Tengah, sebuah kota yang dikena l dengan arsitektur dan tradisi Tionghoa yang masih sangat kental.
Perlita Desiani, selaku produser Pernikahan Arwah (The Butterfly House) dan founder
Relate Films, menjelas kan, Lasem dipilih sebagai lokasi utama karena keindahan serta keasliannya dalam merepresentasi budaya Tionghoa di Indonesia. Kami ingin membawa nuansa yang autentik, sehingga suasana dalam film terasa lebih hidup dan mendukung cerita yang kami bangun. Selain itu, kami juga ingin mengangkat keunikan Lasem sebagai salah satu warisan budaya yang kaya akan sejarah. Dari segi cerita, film ini mena warkan lebih dari sekedar horor, tetapi juga cerita yang menggungah emosi penonton dengan pesan tentang cinta dan tradisi keluarga.
Dibintangi oleh Morgan Oey, Zulfa Maharani, Jourdy Pranata, Brigitta Cynthia, dan Verdi Solaiman, para pemainn ya pun antusias menyambut perilisan film ini. Mereka yakin tidak sedikit penonton yang bisa merasa relate dengan kisah yang disajikan. Ada banyak orang yang mengalami situasi seperti Salim, karakter saya dalam film In—harus memilih antara keluarga atau pasan gan, ungkap Morgan Oey. Sementara itu, Zulfa Maharani menambahkan bahwa film ini juga menyoroti tentang makna cinta sejati. Bagaimanapun, cinta itu satu. Jika terpi- sahkan oleh sesuatu, selalu ada cara untuk kembali. Film ini juga tentang perjua ngan dalam sebuah hubungan, ujar Zulfa. Penikahan Arwah (The Butterfy House) akan tayang di bioskop Indonesia mulai 27 Februari 2025. Tak hanya itu, film ini juga akan diputar di tujuh negara Asia lainnya, yaitu Vietnam, Kamboja, Malaysia, Filipina, Myan mar, Laos, dan Brunei Darussalam.
( Dody AP)