NAKULANews, Bekasi – Rialdo Rezeky, Wakil Dekan II Keuangan Administrasi Universitas Prof.Dr.Moestopo (Beragama) memberikan keterangan kepada media terkait perolehan Akreditasi A FIKOM Universitas Prof.Dr.Moestopo (Beragama).
Menurut Rialdo akreditasi A kali kelima FIKOM Universitas Prof.Dr.Moestopo (Beragama) pada bulan November 2023 cukup sulit diraih FIKOM Universitas Prof.Dr.Moestopo (Beragam).
Hal ini dikatakan Rialdo saat menjadi narasumber Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang di selenggarakan DPC AWPI Kota Bekasi di Gedung Bekasi Creative Center, 9 Desember 2023.
Meskipun begitu FIKOM Universitas Prof.Dr.Moestopo (Beragam) tetap mendapat akreditasi A dari BAN PT sejak 1998.
Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) (disingkat sebagai UPDM(B)) adalah perguruan tinggi swasta yang berlokasi di Gelora, Kecamatan Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Universitas ini didirikan oleh Mayor Jenderal TNI (purn.) Prof. Dr. Moestopo bersama dengan R.A. Soepartin Moestopo di tahun 1962.
Saat ini, Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) memiliki 5 (lima) Fakultas dengan 8 (delapan) Program Studi, 3 (tiga) Program Magister dan 1 (satu) Program Doktoral yang menyelenggarakan program studi dalam jenjang Sarjana, Magister, Doktor, dan Profesi.
Kampus Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) ada 3 lokasi, Kampus 1, Jl. Hang Lekir I No. 8 Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kampus 2, Jl. Bintaro Permai Raya No. 3, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan dan Kampus 3, Jl. Swadarma Raya No. 54 Ulujami, Pesanggrahan/
Saat ini Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) memiliki Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi UPDM(B), Perpustakaan. Pusat Poliklinik, Auditorium Gedung Serbaguna, Laboratorium dan Ruang Praktik Swadarma.
Rialdo menambahkan ada tingkatan akreditasi diantaranya : Akreditasi Unggul, A, B,C Tidak Terakreditasi dan Kadaluwarsa.
Akreditasi A ini cukup sulit diperoleh karena kriterianya banyak,
Kriteria itu antara lain jumlah dosen terutama yang bergelar profesor, sarana dan prasarana kampus, lama tunggu kelulusan terserap kerja, perbandingan dosen 1:28, pengabdian terhadap masyarakat dan hasil penelitian dosen di jurnal serta lulusan yang berprestasi.
Selain dosen, Rialdo juga penulis buku Dasar-Dasar Jurnalistik, Komunikasi Efektif Dalam Negosiasi, Buku Pintar Bahasa Jepang ini mengatakan banyak perguruan tinggi kesulitan memenuhi tiga dari sembilan instrumen untuk meraih akreditasi A.
Dia mengatakan tiga instrumen itu juga kerap mengganjal perguruan tinggi untuk mendapatkan akreditasi A dari BAN PT.
Sebanyak sembilan Instrumen Akreditasi Program Studi (IAPS), di antaranya visi, misi, tujuan dan sasaran; tata pamong, tata kelola ; dan kerja sama dan mahasiswa.
Instrumen itu juga menyangkut sumber daya manusia; keuangan, sarana dan prasarana; pendidikan; penelitian; pengabdian kepada masyarakat luaran dan capaian Tridharma.
Terkait unsur dosen, dia mengatakan sejumlah kampus masih banyak yang menggunakan tenaga pendidik dengan kualifikasi magister atau S2, sedangkan di sejumlah negara maju, bahkan Malaysia, sudah mensyaratkan dosen harus sudah doktor atau S3.
Untuk itu, dia mendorong agar dosen di Universitas Prof.Dr.Moestopo (Beragama) agar ditingkatkan kualitasnya jangan sekadar S2 tetapi S3.
Rialdo juga menambahkan jika akreditasi bukan terkait dengan bantuan pemerintah. “bukan terkait bantuan tapi kepada penilaian layak atau tidak perguruan itu mendapat pengakuan pemerintah” ujarnya.