Menyambut libur panjang Hari Raya Waisak pada pertengahan Mei 2025, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya menghadirkan layanan perjalanan tambahan dari Stasiun Malang untuk mengakomodasi tingginya minat masyarakat dalam melakukan perjalanan.

Selama periode angkutan libur panjang tersebut, KAI Daop 8 Surabaya mengoperasikan total 13 perjalanan kereta api setiap hari dari Stasiun Malang, dengan kapasitas mencapai 6.510 tempat duduk per hari. Layanan ini terdiri atas 11 kereta api jarak jauh reguler, 1 kereta api jarak jauh tambahan, dan 1 kereta api lokal komersial tambahan yang dioperasikan khusus pada 8 hingga 13 Mei 2025.

Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, menyampaikan bahwa penambahan layanan ini merupakan wujud komitmen KAI dalam menyediakan transportasi massal yang andal, terutama saat lonjakan penumpang di masa libur nasional.

“Libur Panjang selalu menjadi momen dengan peningkatan mobilitas masyarakat yang signifikan. Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, KAI Daop 8 Surabaya menghadirkan kereta api tambahan dari Stasiun Malang sebagai pilihan perjalanan yang aman, nyaman, dan tepat waktu,” ujar Luqman.

Berikut daftar kereta api yang dioperasikan dari Stasiun Malang selama masa libur panjang Waisak beserta jadwal keberangkatannya:

1. KA Malabar relasi Malang – Bandung, berangkat pukul 05.25 WIB

2. KA Arjuno Ekspres relasi Malang – Surabaya Gubeng, berangkat pukul 05.30 WIB

3. KA Matarmaja relasi Malang – Pasarsenen, berangkat pukul 07.40 WIB

4. KA Ijen Ekspres relasi Malang – Ketapang, berangkat pukul 07.50 WIB

5. KA KeretaNagara relasi Malang – Purwokerto, berangkat pukul 08.25 WIB

6. KA Jayabaya relasi Malang – Pasarsenen, berangkat pukul 13.45 WIB

7. KA Gajayana relasi Malang – Gambir, berangkat pukul 14.55 WIB

8. KA Brawijaya relasi Malang – Gambir, berangkat pukul 16.00 WIB

9. KA Malabar relasi Malang – Bandung, berangkat pukul 16.50 WIB

10. KA Tawangalun relasi Malang Kotalama – Ketapang, berangkat pukul 17.00 WIB

11. KA Majapahit relasi Malang – Pasarsenen, berangkat pukul 17.45 WIB

12. KA Gajayana Tambahan relasi Malang – Gambir, berangkat pukul 18.25 WIB

13. KA Malioboro Ekspres relasi Malang – Purwokerto, berangkat pukul 19.30 WIB

KA Tambahan Selama Libur Panjang Waisak:

1. KA Gajayana Tambahan

– Relasi: Malang – Gambir

– Kapasitas: 350 tempat duduk

– Jadwal Operasi: 8 – 13 Mei 2025

2. KA Arjuno Ekspres Tambahan

– Relasi: Malang – Surabaya Gubeng

– Kapasitas: 400 tempat duduk

– Jadwal Operasi: 9 – 13 Mei 2025

Luqman juga mengimbau masyarakat untuk segera merencanakan perjalanan dan membeli tiket lebih awal melalui aplikasi Access by KAI, situs kai.id, atau kanal penjualan resmi lainnya.

“Kami mengajak masyarakat untuk memanfaatkan layanan KA tambahan ini secara optimal. Pastikan pembelian tiket dilakukan melalui saluran resmi dan datang ke stasiun lebih awal agar perjalanan berjalan lancar,” tambahnya.

Untuk informasi lebih lanjut, pelanggan dapat menghubungi Contact Center KAI di 121, WhatsApp 08111-2111-121, email cs@kai.id, atau melalui media sosial resmi KAI.

About PT KAI Daop 8 Surabaya

PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya merupakan penyedia jasa transportasi kereta api.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Semarang, 7 Mei 2025 — Di tengah meningkatnya tekanan publik terhadap praktik bisnis yang berkelanjutan, sejumlah brand di Indonesia mulai meredefinisi cara mereka berkontribusi terhadap lingkungan.

Salah satu pendekatan yang kian populer adalah mengintegrasikan aksi penghijauan ke dalam produk dan layanan mereka.

Tanpa disadari konsumen, pohon kini tak hanya ditanam lewat program CSR skala besar, tapi juga bisa tumbuh dari setiap pembelian sehari-hari.

Dari paket teh celup hingga layanan digital, perusahaan mulai menyisipkan nilai hijau dalam aktivitas komersial mereka. Di balik pergeseran ini, terdapat model kolaborasi seperti Collaboratree, yang menghubungkan bisnis dengan kegiatan konservasi berbasis masyarakat.

Program yang dikelola oleh LindungiHutan ini menawarkan tiga skema. yakni penggabungan produk (product bundling), integrasi layanan (service bundling), dan kemitraan proyek langsung (project partner). Ketiganya didesain agar fleksibel diterapkan di berbagai lini industri, mulai dari F&B, ritel, teknologi, hingga jasa keuangan.

“Banyak brand sebenarnya ingin berkontribusi, tapi bingung mulai dari mana. Collaboratree hadir untuk menjembatani kebutuhan itu dengan pendekatan yang mudah dan terukur,” ungkap Miftachur “Ben” Robani, CEO LindungiHutan.

Pola kolaborasi seperti ini tak hanya menarik minat pelaku usaha besar, tapi juga UMKM yang ingin terlibat dalam gerakan lingkungan.

Data LindungiHutan menunjukkan lebih dari 600+ mitra perusahaan telah bergabung, berkontribusi terhadap penanaman 1 juta pohon di berbagai wilayah rawan, seperti pesisir rob dan hutan tropis yang terdegradasi.

Namun, angka-angka itu bukan satu-satunya indikator keberhasilan. Dampak program turut dirasakan oleh masyarakat lokal, terutama para petani hutan yang menjadi ujung tombak pelaksanaan konservasi.

“Pendapatan petani meningkat hingga 20% lebih karena keterlibatan mereka dalam aktivitas tanam dan perawatan jangka panjang,” kata Aminul Ichsan, Kepala Yayasan LindungiHutan.

Tantangan lingkungan yang kian mendesak, seperti abrasi pesisir yang mencapai lebih dari 700 hektare per tahun di pesisir utara Jawa, membuat kontribusi semacam ini menjadi semakin relevan. Dengan dukungan dari sektor swasta, upaya pemulihan ekosistem kini bisa dilakukan secara terdesentralisasi dan berkelanjutan.

Kolaborasi yang bertumbuh ini sekaligus menunjukkan bahwa tren belanja konsumen pun mulai berubah. Masyarakat mulai tertarik pada produk yang tidak hanya menjual barang atau jasa, tapi juga membawa dampak sosial dan ekologis.

Dalam konteks ini, keterlibatan brand menjadi bukan sekadar strategi pemasaran, melainkan bagian dari tanggung jawab kolektif menjaga Bumi.

About LindungiHutan

LindungiHutan adalah start-up lingkungan yang berfokus pada aksi konservasi hutan dan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan. Sebanyak 1 juta pohon telah ditanam bersama lebih dari 590 brand dan perusahaan. Kami menggandeng masyarakat lokal di 34 lokasi penanaman yang tersebar di Indonesia. Kami menghadirkan beberapa program seperti Corporatree, Collaboratree dengan skema Product Bundling, Service Bundling dan Project Partner, serta program Carbon Offset.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Dari Januari – April 2025, 13.408.384 tiket terjual melalui aplikasi Access by KAI

PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus berinovasi untuk memberikan kemudahan dan keuntungan lebih bagi para pelanggannya. Kali ini, KAI memperkenalkan fitur terbaru bernama Flexy Poin yang hadir di aplikasi Access by KAI versi terbaru. Fitur ini memungkinkan pelanggan untuk menggabungkan Railpoin yang dimiliki dengan metode pembayaran lainnya saat membeli tiket kereta api.

“KAI terus berupaya memberikan nilai tambah bagi para pelanggan setia. Dengan hadirnya fitur Flexy Poin, kini Railpoin yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara lebih fleksibel untuk mendapatkan tiket kereta api dengan harga yang lebih terjangkau,” ungkap Vice President Public Relations KAI, Anne Purba.

Anne menambahkan, selama Januari – April 2025, total transaksi yang berhasil dibukukan di aplikasi Access by KAI sebanyak 9.011.145, angka tersebut meningkat 12% dibanding periode yang sama tahun 2024 yang membukukan 8.065.449 transaksi.

“Sementara itu untuk tiket yang sudah terjual melalui Access by KAI sebanyak 13.408.384 pada periode Januari – April 2025, jumlah tersebut meningkat 14% dari tahun 2024 yang mencatatkan penjualan 11.810.950 tiket pada periode yang sama,” jelasnya.

Untuk saat ini, fitur Flexy Poin baru tersedia pada aplikasi Access by KAI versi 6.12 (terbaru) dan hanya dapat diakses melalui platform Android. Bagi para pengguna Android, KAI mengimbau untuk segera memperbarui aplikasi Access by KAI mereka ke versi terbaru untuk menikmati kemudahan fitur ini.

“Sedangkan untuk para pengguna iOS/Apple, saat ini tim KAI sedang melakukan progres untuk pembaruan aplikasi Access by KAI di platform iOS agar fitur Flexy Poin dapat segera digunakan oleh seluruh pelanggan,” tambahnya.

Adapun syarat dan ketentuan untuk dapat menukarkan Railpoin dengan tiket melalui fitur Flexy Poin adalah sebagai berikut:

– Menu pembayaran Railpoin akan muncul jika Railpoin yang dimiliki pelanggan minimal 200 Railpoin.

– Dalam pemesanan lebih dari satu tiket dengan kode booking yang sama, Railpoin akan otomatis digunakan untuk membayar tiket pertama terlebih dahulu. Jika Railpoin masih mencukupi, akan digunakan untuk tiket kedua, dan seterusnya. Jika Railpoin tidak mencukupi, sisa pembayaran tiket akan menggunakan metode Flexy Poin dan metode pembayaran lainnya.

– Railpoin tidak dapat digunakan untuk pembelian tiket dengan tarif reduksi, tiket KA Perkotaan/Lokal Komersial, tiket KA PSO antar kota dan perkotaan, tiket KA Perintis, tiket dengan tarif promo atau potongan harga, serta tiket KA kelas layanan Compartment, Luxury, Imperial, Panoramic, Priority, dan/atau KA branding lainnya.

– Pembatalan tiket yang dibeli dengan Railpoin (Full Poin atau Flexy Poin) akan menyebabkan Railpoin yang digunakan hangus. Pengembalian bea hanya berlaku untuk skema Flexy Poin, yaitu sebesar 75% dari nominal tiket yang dibayarkan di luar Railpoin.

– Perubahan jadwal tiket yang dibeli dengan Railpoin pada skema Full Poin tidak dapat dilakukan.

– Perubahan jadwal tiket yang dibeli dengan Railpoin pada skema Flexy Poin dapat dilakukan dengan ketentuan Railpoin yang digunakan akan hangus, dikenakan potongan 25% dari nominal tiket yang dibayarkan di luar Railpoin, serta pelanggan wajib membayar selisih bea jika terdapat perbedaan harga dengan jadwal baru. Jika tarif lama lebih tinggi dari tarif baru, selisih bea tidak akan dikembalikan.

Kehadiran fitur Flexy Poin ini memberikan kesempatan yang lebih luas bagi para pelanggan untuk menikmati perjalanan kereta api dengan metode pembayaran yang lebih fleksibel dan hemat. Pelanggan kini dapat memanfaatkan Railpoin yang dimiliki meskipun jumlahnya tidak mencukupi untuk membayar seluruh harga tiket.

Bagi pelanggan yang belum memiliki Railpoin, berikut adalah syarat dan ketentuan untuk mendapatkannya:

– Akun Access pelanggan harus sudah terdaftar sebagai Member Basic atau Member Premium.

– Railpoin didapatkan dari pembelian tiket KA Komersial Jarak Jauh antar kota melalui channel pembelian tiket resmi KAI.

– Setiap kelipatan transaksi sebesar Rp50.000,- (pembulatan ke bawah) akan mendapatkan 10 Railpoin.

– Railpoin akan diperoleh maksimal 1×24 jam setelah penumpang menyelesaikan perjalanan dan memiliki masa berlaku 365 hari sejak tanggal perolehan.

– Pembelian tiket dengan tarif promo, reduksi, dan menggunakan Railpoin tidak akan mendapatkan Railpoin.

Aplikasi Access by KAI pertama kali diluncurkan pada Tahun 2014 dengan nama KAI Access, kemudian sejak 7 Juli 2023 namanya diubah menjadi Access by KAI. Selama 11 tahun, aplikasi Access by KAI sudah diunduh sebanyak 29.367.827 kali, sedangkan yang sudah melakukan register sebanyak 23.182.739 pengguna.

“KAI mengimbau para pelanggan tidak lewatkan kesempatan untuk segera menukarkan Railpoin yang dimiliki dengan tiket kereta api melalui fitur Flexy Poin di aplikasi Access by KAI. Semakin sering bepergian dengan kereta api, semakin banyak Railpoin yang dikumpulkan, dan perjalanan pun akan semakin hemat,” pungkas Anne.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

XRP price predictions for 2035 suggest a surge to $7.50 amid rising institutional adoption, legal clarity, and ETF optimism. Explore the latest XRP news, Ripple’s evolving strategy, and key market drivers shaping its future.

In a series of pivotal developments, Ripple’s native token, XRP, is making headlines again. From large-scale whale movements to institutional endorsements, legal breakthroughs, and long-term adoption forecasts, XRP appears to be positioning itself at the core of a global financial transformation.

With the cryptocurrency market forecasted to more than double in value over the next decade, XRP could emerge as a dominant force—if ongoing momentum persists.

1 Billion XRP Unlocked as Ripple Adjusts Strategy

On May 3, blockchain analytics firm Whale Alert flagged three massive XRP transactions totaling 1 billion XRP.

The transfers included 200 million, 300 million, and a staggering 500 million XRP, with the latter confirmed to be initiated by Ripple itself. All transactions involved funds released from escrow to unidentified wallets.

Traditionally, Ripple has unlocked 1 billion XRP on the first of every month. However, this month’s release came on the third and followed a slightly altered structure: 700 million XRP was locked back into escrow before the new batch was released—a shift from previous protocol where escrow locking followed token distribution.

These changes reflect Ripple’s efforts to balance XRP liquidity with market discipline. A portion of the unlocked XRP is typically sold on exchanges to support operational costs, while another part is deployed within Ripple’s institutional payment network and distributed to strategic partners.

Rumors of Circle Acquisition Denied by Community

Earlier this week, reports emerged that Ripple offered to acquire Circle—the issuer of USDC—for $4 to $5 billion. After Circle declined, rumors circulated that Ripple had increased its bid to a massive $20 billion.

However, the XRP community swiftly denied these claims, with many users mocking media outlets like CoinTelegraph for perpetuating unfounded narratives.

MasterCard Backs XRP as Cross-Border Bridge

In a major vote of confidence, a leaked MasterCard report titled “Blockchain Technology Fuels New Remittances Business Cases” spotlighted XRP as a viable bridge currency for international remittances.

The report specifically praised Ripple’s partnerships with institutions like SBI Remit and acknowledged the XRP Ledger’s efficiency in eliminating the need for pre-funded accounts—reducing foreign exchange costs and improving global liquidity.

MasterCard’s recognition of XRP strengthens the token’s legitimacy and may signal growing institutional integration, especially in regions underserved by traditional banking systems.

Whale Activity Signals Institutional Repositioning

Despite a dip in on-chain volume—XRP transactions dropped from 800 million to 527 million in April—analysts interpret current whale movements as signs of repositioning. Nearly 300 million XRP changed hands within 48 hours, often a precursor to significant market shifts.

Technical analysts note that XRP is consolidating within a wedge pattern, trading around $2.13. Rising support and falling resistance suggest that the token may be gearing up for a breakout.

Ripple’s Expanding Global and DeFi Footprint

Ripple is rapidly expanding its ecosystem. It recently partnered with Revolut and Zero Hash to challenge stablecoin giants like USDT and USDC.

Other notable collaborations include Portugal’s Unicâmbio for real-time transfers between Portugal and Brazil and South Korea’s BDACS, which will use Ripple Custody for XRP and the Ripple USD stablecoin (RLUSD).

Within decentralized finance (DeFi), Ripple is working with Chainlink to bring RLUSD to Ethereum-based platforms, aiming to integrate seamlessly with both decentralized and institutional finance.

Ripple has also donated $100,000 worth of XRP to California wildfire relief, reinforcing its socially conscious brand.

Media Analysts: XRP Is “Loading,” Not Lagging

Crypto analyst John Squire recently described XRP as “loading”—arguing that market players are underestimating its utility and institutional reach.

With Ripple Payments active in 55+ countries and partnerships with 350+ financial institutions—including Tranglo and Japan’s SBI—Squire believes XRP is uniquely positioned for a sustained bull run.

He also pointed to pending developments such as CME XRP futures and whispers of a BlackRock XRP trust. “XRP is battle-tested, institutionally aligned, legally resilient, and globally deployed,” said Squire.

Ripple’s Legal Battle Nears Resolution

Ripple’s legal dispute with the U.S. Securities and Exchange Commission (SEC) is approaching its conclusion. Following a partial victory in 2023, both parties recently filed a joint motion to pause the appeal, signaling the possibility of a final settlement by June 16.

If Judge Analisa Torres lifts the injunction preventing institutional XRP sales and reduces Ripple’s $125 million penalty, several critical developments could follow:

1. The SEC could drop its appeal against XRP programmatic sales.

2. Ripple might withdraw its cross-appeal.

3. Pending spot XRP ETF applications could gain approval.

The new SEC Chair, Paul Atkins, is perceived as more crypto-friendly, further fueling optimism that XRP may soon receive ETF approval.

Price Outlook: Can XRP Hit $7.50 by 2035?

XRP’s performance remains a subject of bullish speculation. While XRP currently trading near $2.19, many analysts expect it to reach $5.75–$7.50 by 2035. This projection implies a return of 160%–240% over the next decade, or an average annual gain of 10%–13%.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) kembali mencatatkan prestasi membanggakan dalam komitmennya terhadap budaya keselamatan. Pada ajang World Safety Organization (WSO) Indonesia Safety Culture Award (WISCA) 2025 yang diselenggarakan Jumat, (2/5) di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, KAI meraih dua penghargaan prestisius atas dedikasinya dalam membangun budaya keselamatan kerja yang berkelanjutan.

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dan Direktur Keselamatan dan Keamanan KAI Dadan Rudiansyah hadir langsung menerima penghargaan tersebut. Dalam kesempatan ini, Didiek juga menjadi salah satu narasumber utama dalam sesi CEO Talks dengan tema “Leadership: Strategies and Role Models in Building a Sustainable Safety Culture.”

“Budaya keselamatan di KAI dibangun melalui kepemimpinan yang kuat dan keteladanan nyata. Strategi keselamatan bukan sekadar kebijakan administratif, tapi menjadi ruh dalam pengelolaan operasional kami,” ujar Didiek.

Ia menambahkan bahwa setiap jenjang di KAI, dari manajemen hingga petugas di lapangan, memiliki tanggung jawab yang sama dalam menanamkan nilai-nilai keselamatan sebagai budaya kerja.

*Penghargaan yang diterima KAI terdiri dari dua kategori penting:*

1. Concerned CEO Top Leadership untuk Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero)

2. Level 4 – Gold untuk perusahaan dalam ajang WSO Indonesia Safety Culture Award 2025

Penghargaan ini menempatkan KAI dalam jajaran perusahaan dengan tingkat budaya keselamatan kerja tertinggi di Indonesia. Level 4 – Gold merupakan pencapaian yang diberikan kepada perusahaan yang telah menunjukkan implementasi budaya keselamatan secara menyeluruh dan sistematis.

WISCA 2025 dihadiri oleh Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, CEO WSO Indonesia, serta perwakilan perusahaan BUMN dan swasta. Dalam sambutannya, Menteri Ketenagakerjaan menekankan bahwa keselamatan kerja harus menjadi bagian dari keseharian, bukan hanya kewajiban legal, tetapi kebiasaan organisasi.

Vice President Public Relations KAI Anne Purba menyampaikan bahwa penghargaan ini adalah hasil nyata dari integrasi budaya keselamatan dalam seluruh aspek operasional perusahaan.

“Kami tidak hanya mengejar zero accident, tapi juga zero compromise terhadap keselamatan. Ini sejalan dengan misi KAI menyediakan jasa yang mengedepankan keselamatan, ketepatan waktu dan kenyamanan,” jelas Anne.

Sejumlah indikator penilaian dalam WISCA 2025 antara lain mencakup kebijakan keselamatan, keterlibatan pimpinan, pelatihan keselamatan berkelanjutan, pelaporan insiden, serta keterlibatan pekerja dalam upaya peningkatan budaya safety. Semua indikator tersebut telah berhasil dipenuhi KAI dalam implementasi sehari-hari.

Selama 2024, KAI mencatatkan lebih dari 62.000 jam pelatihan keselamatan bagi karyawan dan petugas lapangan, serta melibatkan lebih dari 7.500 peserta dalam berbagai program edukasi keselamatan kerja. KAI juga terus memperkuat sistem pelaporan insiden (incident reporting system) sebagai alat manajemen risiko dan perbaikan terus-menerus.

Tak hanya di internal, budaya keselamatan juga ditanamkan kepada mitra kerja, vendor, dan masyarakat pengguna jasa kereta api melalui berbagai kampanye edukatif, seperti “Ayo Selamat” dan “Safe Trip by Train” yang telah menjangkau lebih dari 4 juta penumpang secara nasional.

Penghargaan ini sekaligus menjadi refleksi kolektif bahwa keselamatan kerja bukan hanya tanggung jawab satu unit, melainkan tanggung jawab bersama. KAI menempatkan keselamatan sebagai pilar utama dalam menciptakan transportasi publik yang andal dan berkelas dunia.

Dengan penghargaan dari WISCA 2025 ini, KAI akan terus menguatkan sistem manajemen keselamatan berbasis data, meningkatkan integrasi teknologi, serta memperkuat budaya pelaporan dan pembelajaran dari insiden.

“KAI meyakini bahwa keselamatan kerja yang kuat akan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap transportasi publik. Langkah ini juga mendukung transformasi KAI dalam menyongsong visi sebagai perusahaan menggerakkan transportasi berkelanjutan, meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” tutup Anne.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES