LindungiHutan kembali menyediakan program magang alam untuk mahasiswa atau lulusan baru. Terdapat 6 posisi di divisi marketing yang tersedia.

‘The Beauty of China’ sukses kembali hadir di The Westin Grand Ballroom Surabaya. Pada Malam Tahun Baru Imlek, setidaknya 1.000 tamu memenuhi ballroom terbesar di Jawa Timur ini untuk makan malam keluarga dengan 8-course set menu dan menyaksikan pertunjukan akbar, dihibur oleh 250 penari dan 50 talenta dari penyanyi, orkestra, dan live band.

Pertunjukan ikonik ini kembali hadir setelah jeda tiga tahun selama pandemi. Alamsyah Jo, Complex General Manager The Westin Surabaya dan Four Points Pakuwon Indah, yang juga penggagas ‘The Beauty of China’, menjelaskan, “Ini adalah edisi ketujuh belas kami, dan kami senang akhirnya bisa pertunjukan yang lama dinanti-nanti ini. Dan rupanya, bukan hanya kami sebagai kreator dan para penampil yang merindukan acara ini, tapi juga tamu-tamu repeater kami. Hasilnya, semua meja kami terjual habis malam ini dengan setidaknya 1.000 tamu yang hadir.”

Di Tahun Naga Kayu ini, ‘The Beauty of China’ menghadirkan 250 penari dari 7 grup terbaik di Surabaya yaitu Thomas Dance Sport Entertainment, Dimar Dance Theatre, Belle Ballet, Trivi Dance Sport, Last Minute Street Crew, Heavy Buck Stylez, dan Manajemen Model MC. Jalu Pandu Wicaksono, selaku Event Manager menjelaskan, “Kami mengumpulkan ratusan penari berbakat dalam satu jam pertunjukan, untuk tampil di beberapa segmen. Hal ini sangat menggembirakan, karena banyak dari talenta-talenta ini yang telah berpartisipasi dalam ‘The Beauty of China’ sejak bertahun-tahun yang lalu. Beberapa penari bahkan menari disini sejak kecil.”

Sella Zelyana, selaku Complex Marketing and Communications Manager, juga menyatakan, “Yang unik dari menggabungkan para penari ini dalam satu pertunjukan adalah masing-masing dari mereka memiliki warna dan genre yang berbeda, dan mereka semua ditantang untuk mengkorelasikan tarian mereka dengan gaya Tiongkok atau Oriental. Malam ini kita melihat segmen ‘Old Shanghai’ ditarikan oleh Trivi Dance Sport yang sebenarnya adalah penari Latin, kemudian mereka harus memadukan gaya koreografinya ke dalam gaya tarian Cina. Kita juga menyaksikan bagaimana Dimar Dance Theater menyuguhkan pertunjukan tari teatrikal dalam segmen Traditional Chinese Kingdom dan Wonderful Indonesia. Kombinasi semacam ini secara eksklusif dibuat untuk ‘The Beauty of China’.”

Ternyata, yang tampil bukan hanya para penari saja. Terdapat juga pertunjukan LED dan pencahayaan interaktif yang melengkapi keseluruhan cerita pertunjukan. Sella menjelaskan, “Kami juga berkolaborasi dengan trio vendor brilian — Nuansa Concept, D’Factory, dan Lasika untuk parade visual. Menggunakan teknologi modern seperti seni 3D, pertunjukan ini benar-benar terasa hidup. Masing-masing segmen terasa nyata seolah-olah kita benar-benar berada di dunia yang berbeda.”

Dua penyanyi Tiongkok, Amelia Lin dan Zhang Cheng, juga membawakan lagu-lagu sing-along Tiongkok terbaik sepanjang malam, diiringi oleh Seraphim Orchestra dan Stradivari Orchestra. Sedangkan riasan magisnya didukung oleh tim Eddy Rizaldy dan kostumnya dirancang oleh Bie Hien Tailor dan Tarita Stylish. “Semua kostum dari kami dirancang sepenuhnya untuk ‘The Beauty of China’. Kami terinspirasi oleh naga dan menerapkan elemennya pada pakaian. Supaya lebih unik dan sesuai dengan ide kami, sebagian kain harus kami impor jauh-jauh langsung dari Tiongkok,” jelas Tita Tarita selaku pemilik Tarita Stylish.

Pertunjukan ini juga diatur oleh Fairytale Event Organizer dan didokumentasikan dengan baik oleh Prime Cinema. Alamsyah Jo menyatakan, “Kami sangat berterima kasih atas kemitraan jangka panjang antara The Westin Surabaya dan semua talenta luar biasa serta vendor yang suportif. Pertunjukan ini bias terjadi dengan sukses dari waktu ke waktu karena kontribusi masing-masing. Kami berharap dapat terus membawakan acara ‘The Beauty of China’ di Tahun Baru Imlek mendatang untuk menghibur keluarga dan teman-teman, tidak hanya di Surabaya tetapi juga di Indonesia.”

Dapatkan informasi lebih lanjut mengenai ‘The Beauty of China’, hubungi The Westin Surabaya di (+6231) 297 10000 atau Instagram @westinsurabaya.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Palembang, nakulanews.id – Grand Opening Fuku Gelato Promotion Buy 1 Get 1 Item Di Ruko PTC Mall Blok G # 22. Minggu (18/02/2024). 

Latetia Gisellalin panggilan akrabnya Lala selaku Owner Fuku Gelato mengatakan disaat awak media membincanginya bahwa, pada hari ini kita membuka Fuku Gelato cabang ke dua (2) dengan New konsep yaitu Fuku Cafe. Jadi ada beberapa varian tambahan seperti yang bisa dilihat ini ada sekitar 3 menu utamanya juga dari Fuku Gelato. 

“Banyak menu baru keluaran dari Fuku Gelato yang wajib kalian coba, selain ada Daifuku Gelato, ada juga Mochi Daifuku, ada Cookie Bomb, dan ada juga berbagai minuman, ” Ujarnya. 

Latetia Gisellalin juga menambahkan, best seller menu utamanya itu dari Fuku Gelatonya sendiri ada tiga rasa ada rasa coklat, ada Ichigo. Dan selama grand opening kita ada diskon selama 4 hari, yang hari pertama itu Buy one get one Grand Price diskonnya, dan hari kedua sampai keempat itu ada promo gratis dari Fuku mochi yang merupakan produk terbaru kita, dengan hanya memposting di sosial media tentang Fuku Cafe bisa dapat Friday.

“Disini juga untuk jam operasionalnya sendiri dari pukul 10.00 wib sampai dengan pukul 22.00 wib. Di Fuku Gelato ini juga kami memberikan tempat duduk dan lingkungan yang bersih dan nyaman. Untuk Spot fotonya juga kita pikirkan, dengan konsep-konsep setiap jenis produk yang kita jual itu Japanese food, jadi kita membuat konsep yakni yang orang-orang itu berasa Jepang jadi tidak hanya enak di makanannya tetapi enak dilihat juga, “katanya.

Harapan kami dengan adanya Fuku Gelato Cafe ini masyarakat dan teman-teman yang suka sama aku akan lebih suka lagi sama Fuku, dan bisa mengenal makanan-makanan Jepang yang lebih otentik tentunya karena saya merasa banyak makanan Jepang yang kurang atau otentik sekarang jadi aku mau bawa makanan-makanan Jepang agar masyarakat bisa lebih mengenal makanan Jepang dan menyukainya, “tutupnya.(Nopi)